Baca Klasik

Sastra Klasik itu Asyik!

Ragam Terbitan Buku Klasik

Masih bingung dengan berbagai macam terbitan buku klasik? Bedanya unabridged dan abridged? Apa itu versi simplified atau retold? Bagaimana dengan buku klasik yang diberi embel-embel illustrated edition? Coba baca artikel dari Bacaan B.Zee ini.

Bacaan B.Zee

Beberapa waktu lalu, saat berkunjung ke Bandung, saya disambut oleh tiga orang BBI-ers di hari pertama. Aulia, Anastasia, dan Atria mengajak saya ke (salah satunya) Kineruku, yaitu tempat persewaan buku sekaligus menjual buku (juga ada kafenya) yang koleksinya sangat mengagumkan. Di sana, Atria membaca-baca buku 1001 Books You Must Read Before You Die, dan membuka sebuah percakapan mengenai buku klasik. Dari percakapan itu, tercetus kebingungannya mengenai buku klasik yang seringkali berbeda edisi dan ketebalan, padahal judul dan penulisnya sama. Dia pun mengusulkan saya untuk membuat sebuah artikel mengenai seluk-beluk buku klasik.

Buku klasik memang sudah banyak yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, sebagian besar juga sudah familiar dengan film adaptasinya. Namun, ada perbedaan besar yang membuat buku klasik masih terbatas keterbacaannya, dibandingkan dengan pembaca lain di luar negeri. Di banyak negara, sekolah mengharuskan untuk membaca buku tertentu dalam kurikulum sastranya, yang tentunya sebagian besar klasik. Sehingga mau tidak mau, suka…

Lihat pos aslinya 735 kata lagi

Bukan Sekadar Membaca

Wawancara Baca Klasik oleh Mbak Barokah Ruziati 🙂

bruziati

Sebagai pembaca, kita tentu memiliki genre favorit yang menjadi faktor penentu saat memilih buku. Sesekali kita juga membahas buku-buku tersebut dengan pembaca lain, lalu lanjut membaca buku berikutnya. Namun para pembaca ini  bukan sekadar membaca dan mengulas buku di akun pribadi. Mereka sengaja membuat akun khusus untuk mengekspresikan, bahkan kalau bisa menularkan kecintaan mereka terhadap genre favorit mereka. Yuliyono atau akrab disapa Ijul membuat akun twitter @fiksimetropop, akun facebookPembaca Novel Metropop dan blog Metropop Lover. Sementara Melisa Mariani dan Fanda, membuat akun twitter @bacaklasik, akun facebook Baca Klasik dan blog Baca Klasik. Dari nama akunnya sudah ketahuan dong, apa genre favorit mereka?

Lihat pos aslinya 1.668 kata lagi

Pengumuman Pemenang Giveaway “7 Kisah Klasik Edgar Allan Poe”

blog tour edgar allan poeSelamat pagi, klasikers!

Terima kasih atas partisipasi semua peserta Blog tour + Giveaway “7 Kisah Klasik Edgar Allan Poe” terbitan DIVA Press. Mohon maaf ya atas keterlambatan pengumuman pemenang. Sebelum pemenangnya diumumkan, admin mau mengumumkan hasil Survey Pengarang Klasik Populer dulu. Total entri yang masuk 208 dengan hasil sebagai berikut:

hasil survey BK

Nah sekarang, udah pada penasaran kan siapa pemenangnya?

Selamat buat Nabilah Rosyadah (@Ariestanabirah)! Baca Klasik akan mengirim e-mail ke kamu dan mohon dibalas dengan alamat pengiriman lengkap, paling lambat hari Kamis, 5 November 2015 pukul 9 pagi, kalau tidak admin akan memilih pemenang baru.

Bagi kamu yang belum beruntung, silakan cari “7 Kisah Klasik Edgar Allan Poe” di toko-toko buku terdekat, harganya sangat terjangkau hanya Rp 40.000 saja.

Terima kasih juga untuk Penerbit DIVA Press yang sudah memberikan kesempatan bagi Baca Klasik untuk menjadi bloghost dalam Blog Tour + Giveaway “7 Kisah Klasik Edgar Allan Poe” ini. Semoga sukses selalu dan ditunggu terjemahan buku-buku klasik lainnya! 😉 Sampai ketemu di kesempatan lain!

Blog Tour + Giveaway “7 Kisah Klasik Edgar Allan Poe”

image

Mendengar nama Edgar Allan Poe, yang terlintas di benak orang pastilah sesuatu yang berbau horor, misteri, teror, dan macabre. Istilah yang terakhir disebut berarti “the quality of having a grim or ghastly atmosphere. Macabre works emphasize the details and symbols of death.” (Sumber: Wikipedia) Definisi yang memang cocok sekali dengan karya-karya Poe, bukan?

Daftar isi dari buku 7 Kisah Klasik Edgar Allan Poe adalah sebagai berikut:
1. Kucing Hitam (The Black Cat), 1843
2. Jantung yang Berkisah (The Tell-Tale Heart), 1843
3. Kumbang Emas (The Gold Bug), 1843
4. William Wilson, 1839
5. Potret Oval Seorang Gadis (The Oval Portrait), 1842
6. Runtuhnya Kediaman Keluarga Usher (The Fall of the House of Usher), 1839
7. Obrolan Bersama Sesosok Mumi (Some Words with a Mummy), 1845

Ini bukan pertama kalinya saya membaca karya Edgar Allan Poe, walaupun buku yang saya baca dulu hampir sama isinya dengan buku ini, namun ternyata saya nyaris lupa semua ceritanya dan saya bisa membaca buku ini secara fresh bak pembaca baru.

Dalam rangkaian terakhir dari Blogtour 7 Kisah Klasik Edgar Allan Poe terbitan Penerbit DIVA Press ini, saya ingin membahas salah satu cerpen di dalam buku ini yang berjudul “William Wilson” (diterbitkan tahun 1842). Cerpen ini boleh dibilang unik karena merupakan satu-satunya cerpen diantara 6 lainnya di mana pembaca mengetahui nama sang tokoh utama, walaupun bukan nama asli juga. William Wilson, demikian ia menyebut dirinya, adalah keturunan dari suatu keluarga yang terkenal dengan karakteristik imajinasi tinggi dan mudah marah. Sejak dari masa sekolah (di sekolah Dr. Bransby yang terkesan angker) ia mengenal seorang “William Wilson” lain, yang anehnya bukan hanya memiliki nama yang persis sama dengan dirinya, namun juga tinggi badan dan postur tubuh, dan bahkan mereka berbagi tanggal lahir yang persis sama, yaitu 19 Januari 1811. (Fun fact: Edgar Allan Poe lahir pada tanggal 19 Januari 1809).

Diceritakan bahwa semasa hidupnya, mulai dari sekolah Dr. Bransby, Eton, dan kemudian Oxford, sang tokoh utama memang memiliki temperamen liar, suka berfoya-foya, dan tidak segan melakukan perbuatan yang melanggar hukum demi mendapatkan apa yang ia inginkan. Sayangnya, si “kembaran”, yaitu William Wilson yang satu lagi, bak hantu yang senantiasa gentayangan dalam kehidupan sang tokoh utama, terus mengikutinya mulai dari Inggris sampai ke Italia. Wilson yang satu lagi cenderung muncul ketika sang tokoh utama hendak melakukan kejahatan dan kemudian mengacaukannya begitu rupa, sehingga sang tokoh utama merasa begitu benci dan dendam kepadanya. Konklusi dari cerita ini mungkin sudah bisa tertebak dari pertengahan, namun bukan berarti tidak kurang membuat pembaca bergidik ketika membaca kalimat final.

Salah satu hal yang menarik dari kisah ini, adalah bahwa cerpen William Wilson disebutkan sebagai studi psikologi yang mengantisipasi teori-teori utama dari Sigmund Freud, yang kita kenal sebagai tokoh ilmu psikologi yang paling utama di abad 20. Menurut Sparknotes.com, melalui cerita ini Poe hendak menyampaikan bahwa kita sesungguhnya, tanpa disadari, bergerak menuju elemen-elemen kehidupan yang paling ingin kita tolak dan hindari, seperti sang tokoh utama yang menahan kebencian terhadap sang “kembaran”, namun akhirnya kebencian itu tak terbendung lagi dan ia akhirnya tak mampu menghindarkan diri dari mencelakai rivalnya itu. Apakah anda setuju dengan teori ini? Baca dulu cerpen William Wilson dan enam cerpen lainnya dalam buku 7 Kisah Klasik Edgar Allan Poe, baru anda bisa menjawabnya!

blog tour edgar allan poe

Sekarang saatnya giveaway! Untuk mengikuti giveaway, berikut ini beberapa persyaratannya (semuanya wajib)

  1. Isi Survey Pengarang Klasik Populer di Poll di bawah ini
  2. Follow Twitter @divapress01 atau like FB Penerbit DIVA Press
  3. Share tentang Blog Tour+Giveaway ini di Twitter/FB
  4. Isi form komentar (SATU KALI SAJA) dengan format sebagai berikut:
    Nama:
    Twitter/Facebook:
    Email:
    Link share:
  5. Giveaway ini dibuka sampai hari Minggu, 1 November 2015. Pemenang akan diumumkan pada hari Senin, 2 November 2015.
  6. Pemenang harus memiliki alamat kirim di Indonesia.
  7. Pemenang akan dipilih secara acak dan akan mendapatkan 1 (satu) buah buku 7 Kisah Klasik Edgar Allan Poe dan 1 (satu) buah novel terbaru DIVA Press.

Mudah kan? Jika ada yang ingin ditanyakan silakan mention di Twitter @bacaklasik. Semoga beruntung! 😉

Not an Ordinary Dairy Maid

My Fingerprint Tale

32261

Judul : Tess of the D’Urbervilles

Penulis : Thomas Hardy

Tahun Terbit : 1891

Genre : Klasik, Romance, Coming of Age

Sumpah, buku ini tadinya adalah salah satu buku tersulit yang saya pernah baca di tahun 2014 silam. Tess of D’Ubervilles membutuhkan 3 kali percobaan membaca, sampai akhirnya pada percobaan membaca ketiga saya berhasil menyelesaikan buku ini.

Awalnya saya menyalahkan Thomas Hardy. Menurut saya, bahasa yang digunakan Thomas Hardy sangat sulit sekali dimengerti. Banyak sekali prosa-prosa yang kelewat indah dan di luar kosa kata terbatas yang saya miliki. Sampai pada bab ke III, saya memutuskan untuk tidak meneruskan buku ini. Meh.

Karena merasa bersalah datang, saya mulai kembali membaca buku ini dari awal pada beberapa bulan setelahnya. Baru beberapa bab, sepertinya waktu saya membaca sampai Tess pergi merantau untuk membelikan ayahnya kuda baru, saya kembali meninggalkan bacaan ini lagi dengan alasan sama. Saya mulai menyalahkan diri sendiri, sepertinya memang saya…

Lihat pos aslinya 700 kata lagi

Dracula By Bram Stoker

My Book Reviews Corner

17238Format : librivox.org Audiobook

Adalah Jonathan Harker, seorang penasehat hukum, yang pada suatu waktu menerima perintah dari Biro Hukumnya untuk pergi ke tempat seorang klien bernama Count Dracula yang tinggal di suatu tempat bernama Transylvania.

Jonathan Harker mengganggap penugasan tersebut sebagai petualangan dan cukup bersemangat untuk menyelesaikannya. Sepanjang perjalanan, Jonathan selalu menulis jurnal tentang pengalamannya dari hari ke hari, dan juga menulis surat kepada kekasihnya Wilhelmina Murray.

Melalui jurnal dan surat-surat tersebutlah kita memperoleh narasi tentang pengalaman Jonathan Harker di Transylvania.

Fyi, gaya penulisan novel ini memang memiliki format epistolary, yaitu penceritaan berdasarkan jurnal dan juga surat dari tokoh-tokoh utamanya, dan juga dokumen-dokumen tertulis lain seperti Log Book kapal atau berita di surat kabar.

Gaya penceritaan model ini, menambah unsur misteri di keseluruhan jalan cerita dan juga memberikan kesempatan kepada pembaca untuk melihat suatu kejadian dari berbagai sudut pandang tokoh utamanya.

Kembali ke cerita. Dalam perjalanan menuju kastil Count Dracula…

Lihat pos aslinya 804 kata lagi

To Kill a Mockingbird by Harper Lee – a Rereading Experience

kill-mockingbirdJudul: To Kill a Mockingbird

Penulis: Harper Lee

Penerbit: Warner Books Edition (1982,first published in 1960)

Halaman: 281p

Gift from a friend 🙂

Saat kehebohan tentang ditemukannya manuskrip prekuel (atau sekuel, masih diperdebatkan mana yang lebih tepat) dari buku To Kill a Mockingbird (TKaM), saya merasa inilah saat yang tepat untuk membaca ulang salah satu buku favorit sepanjang masa ini sebelum membaca prekuelnya tersebut.

Sudah agak lama sejak terakhir saya membaca TKaM, dan saya hanya ingat samar-samar kesan saya terhadap kisah satu-satunya yang ditulis oleh Harper Lee (sebelum ditemukannya manuskrip yang membuat heboh dunia baru-baru ini). Yang pasti, buku ini adalah satu dari segelintir buku yang sukses mendapatkan bintang 5 dari saya, dan saya penasaran apakah kesan saya setelah membaca ulang buku ini masih sama dengan kesan saya terdahulu, saat menganugerahkan bintang 5 pada si TKaM?

Narator TKAM adalah Scout (nama sebenarnya Jeanne Louise), anak perempuan berumur 6 tahun yang…

Lihat pos aslinya 437 kata lagi

Anak-Anak Liar by Enid Blyton

anak-anak-liarJudul: Anak-Anak Liar

Penulis: Enid Blyton

Penerjemah: Indri Hidayat

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (1991, cetakan ketiga)

Halaman: 235p

Beli di: Toko Gunung Agung Bandung (IDR 3500!!!)

Anak-anak keluarga Carlton: John, Margery dan Annette, selalu rapi, sopan, rajin dan penurut, akibat didikan ibu mereka yang disiplin dan agak snobbish; meski ayah mereka kerap merindukan anak-anak yang lebih seru dan berani.

Suatu hari, mereka kedatangan tetangga baru di sebelah rumah, keluarga Taggerty dengan anak-anak mereka: Pat, Maureen, dan Biddy, yang 180 derajat berbeda dengan mereka. Anak-anak Taggerty selalu kelihatan liar, kasar, nakal, namun seru. Permainan mereka selalu melibatkan teriakan, berkejaran, memanjat pohon, dan perkelahian.

Awalnya kedua keluarga ini selalu terlibat perselisihan dan masing-masing menganggap keluarga lainnya tidak menyenangkan dan tidak layak untuk dijadikan teman. Namun perlahan, berbagai kejadian mulai mendekatkan mereka, dan bahkan mereka mulai saling memengaruhi dengan cara-cara yang positif. Kemanjaan anak-anak Carlton mulai digantikan keberanian, sementara anak-anak Taggerty juga belajar…

Lihat pos aslinya 270 kata lagi

The Scarlet Letter by Nathaniel Hawthorne

scarlet letterTitle: The Scarlet Letter

Writer: Nathaniel Hawthorne

Publisher: Penguin Popular Classics (1994, first published in 1850)

Pages: 224p

Borrowed from: Fanda

Hester Prynne has waited for two years for her husband to join her in New England settlement. The husband arrived just to find her wife with a small baby and a big scarlet letter A (for Adultery) worn on her breast as the punishment from the settlers for her sin.

Hester and her daughter Pearl were isolated from the neighborhood and lived through each other company only. Even though Hester had been pushed by everyone to tell who was the father of her daughter, Hester never revealed it. She insisted to keep the secret within her heart, to protect the man she loved. Her silence made the husband crazy with hatred and vengeance, and he started to plot some cruel revenge for the mysterious man.

Meanwhile, Hester and Pearl…

Lihat pos aslinya 304 kata lagi

The Golden Ball and Other Stories by Agatha Christie

golden ballTitle: The Golden Ball and Other Stories

Writer: Agatha Christie

Publisher: St. Martin’s Minotaur Mysteries (2002)

Pages: 288p

Bought at: Reading Lights (IDR 25k)

The Golden Ball consisted of 15 short stories by Agatha Christie, taken from some of her books/short story collections. The first half of the book has funny, humorous short stories, full of surprises, twisted endings and hilarious characters, remind me a bit of Roald Dahl’s writing style.

My favorites include The Girl In The Train, telling a story about George Rowland, who had just been fired by his uncle, and decided to move into a small town, when suddenly he faced an unexpected adventure, involving a mysterious girl, a foreign royal family scandal, and some shady secret letters.

Another favorite is The Golden Ball, which has similar tone with The Girl In The Train (even the main character has the same first name!), but with more…

Lihat pos aslinya 205 kata lagi

Pride and Prejudice – Jane Austen

Bacaan B.Zee

PnPTitle : Pride and Prejudice
Author : Jane Austen (1797)
Publisher : Wordsworth Classics
Format : Paperback, 329 pages

Pasangan Bennet memiliki lima anak perempuan yang sedang beranjak dewasa. Oleh karena tidak memiliki anak laki-laki, seluruh kekayaan Mr.Bennet akan jatuh pada seorang sepupu jauh jika dia meninggal dunia. Hal ini membuat Mrs.Bennet begitu berambisi menikahkan putri-putrinya, dan kalau bisa, dengan pria yang mapan.

Kelima Bennet bersaudari memiliki karakter yang berbeda-beda. Jane si sulung yang cantik dan merupakan cermin wanita ideal masa itu, Elizabeth/Lizzy yang cerdas dan merupakan favorit ayahnya, Mary si kutu buku, serta Catherine/Kitty dan Lidya yang bebas. Kisah dibuka dengan kedatangan seorang pria kaya di Netherfield, tak jauh dari kediaman Bennet di Longbourn. Pria itu, Mr.Bingley, kabarnya sedang mencari istri, dan secara otomatis, Mrs.Bennet mengharapkan salah seorang putrinya yang terpilih. Tidak mengejutkan jika kemudian Jane menarik perhatian pria itu, begitupun sebaliknya. Di samping itu, Bingley memiliki seorang teman…

Lihat pos aslinya 644 kata lagi

Just So Stories – Rudyard Kipling

Bacaan B.Zee

Review in Indonesian and English
just so storiesTitle : Just So Stories (Sekadar Cerita)
Author : Rudyard Kipling (1902)
Translator : Maggie Tiojakin
Illustrator : Staven Andersen
Publisher : Gramedia Pustaka Utama
Edition : Cetakan pertama, Desember 2011
Format : Paperback, 160 pages

Dua belas ‘sekadar cerita’ yang bukan sekadar cerita. Cerita-cerita Rudyard Kipling benar-benar memanjakan imajinasi pembaca dengan untaian kisah yang membuat saya terpana, tertawa, menepuk kening, sampai mengagumi keindahannya. Selain kisah dan bahasanya yang indah, setiap kisah diakhiri dengan sajak yang merangkum sekaligus menyimpulkan kisah sebelumnya.

Saya salut dengan penerjemah yang berhasil mentransformasikan keindahan bahasa penulis dalam bahasa Indonesia. Namun sayangnya, saya menemukan beberapa ketidakakuratan dalam terjemahan tersebut. Dan ternyata setelah saya bandingkan sekilas dengan aslinya, tampak bahwa proses penyuntingan (baik diksi maupun makna) agak kurang sempurna, ada satu tahapan terlewatkan yang mengurangi keindahan buku terjemahan ini.

Terlepas dari itu, kisahnya sendiri sangat luar biasa. Rasanya luar biasa membaca bagaimana…

Lihat pos aslinya 232 kata lagi

Navigasi Pos